Niat hati memulai usaha,tetapi setelah berjalan sebulan, dua bulan bahkan telah lewat tahun, usaha tak kunjung terwujud. Bukan karena membatalkan niat tetapi karena masih bingung, bimbang utuk memulainya.
Ada banyak alasan yang dikemukankan mengapa rencana usaha tak kunjung diwujudkan, ada yang mengungkapkan persoalan modal atau uang maksudnya, ada yang menghadapi kendala tempat, waktu, malu, takut rugi atau gagal sampai ada yang benar-benar bingung apa yang harus mulai dilakukan dan masih banyak alasan lannya.
Orang yang sama sekali belum memiliki pengalaman usaha umumnya membutuhkan proses tidak sederhana untuk memasuki aura usaha, berbeda sekali dengan mereka yang sudah terbiasa terjun dalam bisnis, dengan mudah mereka menangkap peluang dan segera mewujudkannya.
Salah satu kesulitan yang umum dihadapi pemula adalah bingung memulainya darimana atau bagaimana selanjutnya. Sampai-sampai ada motivator bisnis yang mengatakan mengatakan kalau Anda mau memulai usaha, langsung
lakukan saja, tidak perlu berpikir dahulu. Ini karena pikiran seringkali justru menjadi penghambat pemula untuk mulai bergerak, pikiran-pikiran buruk yang belum mematahkan semangat.
Bagaimana Pemula memulai
Jika sama sekali tidak memiliki mentor atau pengusaha berpengalaman yang bisa mendampingi maka cara paling sederhana adalah menjalankan Usaha yang paling laris disekitar Area usaha yang akan didirikan. Ingat ini hanya proses belajar, dan dengan cara ini pasar atau konsumen sudah terbukti ada di area itu, tinggal bagaimana kemudian menarik ke tempat usaha. Cara ini dikenal dengan strategi Foto Copy atau nyontek,
Pelajari usaha yang akan ditiru termasuk strategi penjualan mereka. Nah kemudian mulai, minimal lakukan yang sama, dan lebih bagus lagi jika bisa membuat strategi lain yang lebih kompetitif, bisa soal kualitas, dengan penyediaan produk yang lebih berberkualitas, Pelayanan yang lebih baik dan cepat, tempat yang lebih nyaman, harga yang lebih bersaing, promosi penjualan, fasilitas khusus seperti delivery order dll.
Pada tahap ini pengusaha harus terus mempelajari pasar, mempelajari perilaku konsumen dan competitor.
No comment yet, add your voice below!